Menurut Al-Qur’an, Alkitab, dan Wikipedia Indonesia, Yesus bukanlah lahir pada tanggal 25 Desember.
Ayat ini mengabarkan bahwa setelah Maryam melahirkan Yesus, ia merasa lapar dan berputus asa sehingga datanglah Malaikat Jibril menyampaikan pesan dari Allah SWT untuk menggoyang pangkal pohon kurma yang sedang berbuah banyak. Ini menandakan bahwa saat Yesus lahir, pohon kurma sedang berbuah banyak lagi masak dan hanya dengan menggoyang pangkalnya saja, maka buah kurma itu akan berjatuhan. Karena Palestina ada di belahan bumi utara, maka masa yang tepat dimana buah kurma yang masak dapat berjatuhan dari pohonnya ketika digoyang adalah pada pertengahan musim panas. Dan yang pasti bukan pada bulan Desember, karena di Bethlehem (Palestina), Desember adalah musim dingin.
2) Menurut Alkitab (Lukas 2:8) : “Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam”
Jika Yesus lahir pada bulan Desember, maka seluruh penggembala dan ternak itu akan mati beku, bila secara alami berada di lapangan pada tengah malam musim dingin. Sebab di Palestina, Desember adalah musim dingin. Maka ini hanya akan terjadi pada musim panas, yang bukan pada bulan Desember.
3) Menurut Wikipedia Indonesia.
Natal (dari bahasa Portugis yang berarti “kelahiran”) adalah hari raya bagi umat Kristen. Setiap tahunnya umat Kristiani merayakan Natal pada tanggal 25 Desember untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Namun sebenarnya kelahiran Yesus Kristus bukan jatuh pada tanggal 25 Desember. Natal merupakan hari raya baru yang diadopsi dari tradisi Romawi, sebagai perayaan dies natalis solis invictus (hari kelahiran dewa matahari yang tak terkalahkan). Natal selalu dirayakan dengan pesta pora oleh para penyembah Dewa Matahari beserta teman-teman mereka yang beragama Kristen. [1]
Kemungkinan besar Yesus sebenarnya tidak lahir pada tanggal 25 Desember, hal ini dibuktikan dengan cerita tentang para gembala yang sedang menggembalakan hewan peliharaan mereka. Pada bulan Desember hingga Januari, daerah Timur Tengah justru mengalami musim dingin, sehingga sangat tidak masuk akal untuk menggembalakan hewan pada waktu-waktu tersebut.
………..Oleh karena itu, ada beberapa aliran Kristen yang tidak merayakan tradisi Natal, yaitu aliran Gereja Yesus Sejati, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Seventh Day Baptist (Gereja Baptis Hari Ketujuh), Saksi-Saksi Yehuwa, United Church of God (Perserikatan Gereja Tuhan), Messianic Judaism (Yahudi Mesianik), dan Gereja Jemaat Allah Global Indonesia (Unitarian Indonesian Church).
For More Information, Watch this video :
Sekian, Semoga bermanfaat.....
Comment and Share !!!
0 komentar:
Posting Komentar