MENGONVERSI TEKS CERITA SEJARAH KE DALAM MONOLOG

MENGONVERSI TEKS CERITA SEJARAH KE DALAM MONOLOG


Tujuan Pembelajaran:
Siswa mampu mengonversi teks cerita sejarah menjadi teks monolog.


Konversi adalah perubahan dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Mengonversi teks cerita sejarah menjadi teks monolog berarti mengubah teks cerita sejarah menjadi bentuk teks monolog dengan tetap memperhatikan poin-poin penting dari teks tersebut.
      Adapun teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan fakta-fakta mengenai peristiwa di masa lalu yang memiliki nilai-nilai kesejarahan. Teks tersebut berisi latar belakang atau asal-muasal terjadinya suatu peristiwa penting yang terjadi di masa silam. Peristiwa tersebut disebut memiliki nilai kesejarahan karena mengandung pelajaran dan pendidikan bagi orang-orang di masa kini dan masa mendatang. Sebagaimana pada umumnya suatu teks, teks cerita sejarah juga dapat dikonversi ke bentuk yang lain, misalnya teks monolog.
      Monolog adalah teks yang berisi pembicaraan dengan diri sendiri. Dalam teks monolog, hanya terdapat satu tokoh yang berbicara. Kata ganti yang biasanya digunakan adalah kata ganti orang pertama, yaitu saya atau aku. Teks monolog dapat dipentaskan menjadi drama monolog. Dengan perkataan lain, teks monolog yang berasal dari teks cerita sejarah adalah teks yang menceritakan kembali cerita sejarah dengan bahasa sendiri.N.iN


Langkah-langkah Konversi Teks Cerita Sejarah Menjadi Teks Monolog

Dalam mengonversi teks cerita sejarah menjadi teks monolog, langkah-langkah yang perlu ditempuh adalah sebagai berikut.
1. Membaca secara cermat teks cerita yang akan dikonversi;
2. Memperhatikan poin-poin penting dari teks cerita sejarah;
3. Menuliskan kembali teks cerita sejarah menjadi teks monolog berdasarkan poin-poin penting tersebut.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Konversi Teks Cerita Sejarah Menjadi Teks Monolog
Dalam mengonversi teks cerita sejarah menjadi teks monolog, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
1. Teks monolog harus bersifat menceritakan kembali teks cerita sejarah dengan memperhatikan poin-poin penting sebagai gagasan utama dari teks tersebut;
2. Jika terdapat tokoh atau pencerita dalam teks cerita sejarah, maka sudut pandang yang digunakan dalam teks monolog dapat diganti dengan kata ganti orang pertama, yaitu saya atau aku.
3. Bahasa yang digunakan harus singkat, jelas, dan padu sebagaimana bahasa yang digunakan dalam percakapan lisan;
4. Struktur bahasa, ejaan, dan tanda baca harus diperhatikan.


Perhatikan contoh teks.

                  Asal Mula Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai merupakan kerajaan pertama di Indonesia. Kerajaan yang terletak di Lembah Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, ini berdiri pada abad ke-5 Masehi. Nama Kutai diambil dari nama daerah tempat ditemukannya prasasti Kutai. Prasasti tersebut berupa tujuh yupa yang berisi tulisan mengenai sejarah kerajaan Hindu pertama tersebut. Tulisan pada yupa merupakan pahatan yang menggunakan bahasa Sansekerta dan aksara Pallawa.
      Prasasti Kutai berisi silsilah raja-raja Kutai. Raja terkuat Kutai adalah Mulawarman yang diyakini merupakan orang Indonesia asli. Hal tersebut dibuktikan dengan nama kakeknya yang menggunakan nama Indonesia pula, yaitu Kudungga. Namun, Kudungga belum menganut Hindu. Ajaran Hindu baru dikenal saat kerajaan tersebut dikuasai oleh Aswawarman. Aswawarman juga dianggap sebagai wamsakarta atau pendiri keluarga raja.
      Ajaran Hindu masuk ke kerajaan Kutai sebagai pengaruh dari India. Pada masa Aswawarman dikenal upacara Vratyastoma yang dilakukan saat seseorang masuk ajaran agama Hindu. Setelah melakukan upacara Vratyastoma, orang tersebut kemudian memiliki kasta sebagai penanda status sosialnya. Upacara tersebut juga menunjukkan pengaruh brahmana di Kutai yang masih kuat. Para brahmana juga banyak dipengaruhi oleh agama Siwa sehingga terdapat beberapa persamaan pada upacara yang dilakukannya.


Mari kita konversi!

Setelah membaca teks cerita sejarah tersebut secara saksama, mari kita konversi teks tersebut menjadi teks monolog dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya. Perhatikan teks monolog berikut ini!
Aku adalah Raja Mulawarman, raja paling kuat di kerajaan ini. Kerajaan Kutai, namanya. Kerajaan ini adalah kerajaan Hindu pertama yang berdiri di Nusantara. Didirikan oleh para pendahulu sejak abad ke-5 di negeri Kutai. Semua kisah mengenai kerajaanku terdapat pada sebuah prasasti. Prasasti Kutai namanya. Prasasti tersebut berisi kejadian yang sudah lampau. Menceritakan mengenai silsilah kerajaanku.
Kakekku bernama Kudungga. Silsilah beliau adalah keturunan Indonesia. Dengan demikian, aku adalah seorang keturunan Indonesia. Aku adalah nenek moyang orang Indonesia. Meski begitu, beberapa silsilah leluhurku belum mneganut agama Hindu meski beberapa upacara yang dilakukan memiliki persamaan.


Poin Penting


  1. Mengonversi teks cerita sejarah menjadi teks monolog berarti mengubah teks cerita sejarah menjadi bentuk teks monolog dengan tetap memperhatikan struktur teks tersebut;
  2. Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan fakta-fakta mengenai peristiwa di masa lalu yang memiliki nilai-nilai kesejarahan;
  3. Teks monolog adalah teks yang berisi pembicaraan dengan diri sendiri yang di dalamnya hanya terdapat satu tokoh yang berbicara;
  4. Teks monolog yang berasal dari teks cerita sejarah adalah teks yang menceritakan kembali cerita sejarah dengan bahasa sendiri.  

0 komentar:

Posting Komentar