Abstraksi Teks Cerita Sejarah

Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan isi bacaan.
2. Siswa mengabstraksi teks cerita sejarah secara lisan maupun tulisan.



Sejarah sebagai landasan dasar ajaran-ajaran keilahian berdampak besar dalam mengubah karsa, rasa, dan cipta manusia di dunia. Sejarah mencatat bahwa wahyu Tuhan diturunkan kepada mahluk pilihan-Nya untuk meluruskan kekacauan yang diperbuat manusia yang khilaf. Tanpa sejarah yang benar, manusia akan kehilangan jati dirinya. Kekacauan di dunia terjadi sebagai dampak kehilangan jejak sejarahnya. Hanya dengan kembali memahami sejarah secara benar akan terselamatkan dari keruntuhan derajat kemanusiaan.
      Salah satu cara untuk memahami sejarah secara benar pun mengetahui kebenaran sejarah adalah tidak lain dengan cara membaca. Dengan memperbanyak referensi bacaan, kita akan lebih arif dalam menghadapi persoalan hidup. Dengan membaca yang cukup, kita juga dapat memilah-milah informasi penting apa yang sesuai untuk persoalan hidup kita. Untuk itulah peran mengabstraksi bacaan diperlukan. Mengabstraksi bacaan itu seperti menyaring informasi-informasi yang banyak dalam bacaan dari hal-hal yang tidak perlu.
      Itu sebabnya, tokoh-tokoh terdahulu tidak sembarangan dalam memilih jalan hidup. Tokoh-tokoh terdahulu mementingkan kebijaksanaan pemikiran ketika akan memutuskan sesuatu. Contohnya saja penamaan kota Jakarta. Tahukah kalian kalau kata Jakarta itu dulunya adalah Jayakarta, yang artinya adalah kemenangan paripurna? Fatahilah tidak sembarangan menamai calon kota besar tersebut. Beliau ingin ada perlambangan rasa syukur kepada Tuhan atas kemenangan dalam menggagalkan usaha penjajahan Portugis di Pelabuhan Sunda Kepala. Nah, informasi-informasi ini akan kalian peroleh dengan kegiatan membaca yang cukup.


Dari pemaparan di atas, kalian dapat memerinci langkah-langkah mengabstraksi sebuah teks cerita sejarah:
1. Baca teks sejarah yang diinginkan.
2. Tulis poin-poin penting yang ada dalam bacaan.
3. Cari teks sejarah lain sebagai referensi tambahan.
4. Bandingkan informasi yang sama dan yang berbeda antara teks-teks cerita sejarah itu.
5. Ambil kesamaan informasi dari teks-teks tersebut.
6. Simpulkan informasi tersebut dengan bijaksana.


Dari pemaparan tersebut, sangatlah penting bagi kita untuk tidak mengambil kesimpulan dari satu sumber saja. Dalam mengabstraksi teks cerita sejarah, ada baiknya kalau kita menyiapkan referensi lain sebagai perbandingan.


Perhatikan teks cerita sejarah berikut ini.

                    Sejarah Bandung Lautan Api
Tentara Rakyat Indonesia beserta rakyat sengaja membakar kota Bandung pada tanggal 24 Maret 1946. Hal itu dilakukan agar sekutu kehilangan kekuasaannya di Bandung. Karena kejadian tersebut listri se-kota Bandung mati total. Inggris, yang mewakili sekutu, tidak tinggal diam. Mereka melakukan kontak senjata dengan TRI sebagai percobaan perlawanan akibat penghancuran gudang mesiu sekutu di Dayeuhkolot.
      Tugas meledakkan gudang mesiu itu sendiri dipercayakan pada dua orang pemuda asal Bandung bernama Muhammad Toga dan Ramdan. Keduanya melemparkan granat tangan ke arah gudang mesiu sekutu hingga lebur berkalang tanah. Sayangnya, kedua pemuda tersebut gugur di tempat. Dalam waktu yang semalam, kota Bandung dilanda api yang semakin lebat hingga semua orang berteriak “Bandung Lautan Api”.
      Sejak saat itu, TRI bersama rakyat gencar melakukan serangan ke pos-pos sekutu di luar Bandung. Agar semakin bersemangat diciptakanlah lagu “Halo-halo bandung” untuk menyertai griliya para tentara rakyat. Dari kejadian tersebutlah, peristiwa Bandung Lautan Api terkenal di seluruh tanah air.


Identifikasi Informasi

Hal yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah pembakaran gudang mesiu sekutu. Dalam bacaan, kita mengetahui bahwa asal mula Bandung Lautan Api adalah pelemparan granat tangan oleh dua orang pemuda bandung ke arah gudang mesiu milik sekutu. Dalam bacaan juga, kita mendapatkan informasi bahwa untuk menggelorakan semangat juang para pahlawan diciptakanlah lagu “Halo-halo Bandung” setelah kejadian pembakaran kota Bandung.


Abstraksi teks

Peristiwa Bandung Lautan Api diawali dari pelemparan granat tangan oleh dua orang pemuda yaitu M. Toha dan Ramdan.


Poin Penting

Inti informasi atau abstraksi dalam bacaan diperoleh dalam dua bagian struktur teks cerita sejarah yaitu pada bagian orientasi dan reorientasinya.

0 komentar:

Posting Komentar